NEW POST

Macam-Macam Doa Iftitah dalam Shalat : Kekayaan Sunnah yang Penuh Makna


Dalam setiap gerakan shalat, tersimpan keindahan dan kedalaman makna yang tak terhingga. Salah satu bagian yang sering terlewatkan untuk dikaji secara mendalam adalah doa iftitah—doa pembuka yang dibaca setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca surat Al-Fatihah. Meski hukumnya sunnah, doa ini memiliki posisi istimewa sebagai bentuk pengagungan dan pengakuan hamba kepada Tuhannya sebelum memasuki bacaan Al-Qur’an.

Menariknya, doa iftitah tidak hanya satu versi. Rasulullah ﷺ dan para sahabat meriwayatkan berbagai bentuk doa iftitah yang semuanya sahih dan dapat diamalkan. Variasi ini bukanlah bentuk perbedaan yang memecah, melainkan kekayaan sunnah yang menunjukkan fleksibilitas dan kedalaman spiritual dalam ibadah.

1. Doa Iftitah Pembersihan Dosa

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ

Artinya: “Ya Allah, jauhkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana pakaian putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahan-kesalahanku dengan air, salju, dan embun.”

2. Doa Iftitah Pengakuan dan Penyerahan Diri

وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Artinya: “Aku hadapkan wajahku kepada Allah yang menciptakan langit dan bumi dengan lurus dan berserah diri, dan aku bukanlah dari golongan orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Dengan itu aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri.”

3. Doa Iftitah Ungkapan Suci yang Ringkas Penuh Kehormatan

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، وَتَبَارَكَ اسْمُكَ، وَتَعَالَى جَدُّكَ، وَلَا إِلَهَ غَيْرُكَ

Artinya: “Maha Suci Engkau ya Allah dan segala puji bagi-Mu. Maha berkah nama-Mu, Maha tinggi keagungan-Mu, dan tidak ada Tuhan selain Engkau.”

4. Doa Iftitah Pujian dan Pengagungan

اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Artinya: “Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, dan Maha Suci Allah di waktu pagi dan petang.”

5. Doa Iftitah Permohonan Petunjuk

اللَّهُمَّ اهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَعْمَالِ وَأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ، لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ، وَاصْرِفْ عَنِّي سَيِّئَهَا، لَا يَصْرِفُ عَنِّي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ

Artinya: “Ya Allah, tunjukilah aku kepada amal dan akhlak yang terbaik. Tidak ada yang dapat menunjukinya kecuali Engkau. Dan jauhkanlah aku dari yang buruk, karena tidak ada yang dapat menjauhkannya kecuali Engkau.”

6. Doa Iftitah Shalat Malam

اللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَإِسْرَافِيلَ، فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيْمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ، اهْدِنِي لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ، إِنَّكَ تَهْدِي مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

Artinya: “Ya Allah, Tuhan Jibril, Mikail, dan Israfil, Pencipta langit dan bumi, Yang mengetahui yang gaib dan yang nyata. Engkau yang memutuskan di antara hamba-hamba-Mu dalam perkara yang mereka perselisihkan. Tunjukilah aku kepada kebenaran dalam perkara yang diperselisihkan dengan izin-Mu. Sesungguhnya Engkau memberi petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki ke jalan yang lurus.”

Kesimpulan : Memilih Doa Iftitah dengan Bijak

Semua doa iftitah di atas memiliki dasar riwayat yang sahih dan dapat diamalkan. Tidak ada satu pun yang lebih “benar” dari yang lain, karena semuanya berasal dari sunnah Nabi ﷺ. Yang terpenting adalah memahami maknanya dan membacanya dengan khusyuk.

Bagi imam, memilih doa yang sesuai dengan kondisi jamaah adalah bentuk kasih sayang. Bagi individu, memilih doa yang paling menyentuh hati adalah bentuk kedekatan dengan Allah. Maka, jangan ragu untuk memperkaya shalatmu dengan variasi doa iftitah yang telah diwariskan oleh Rasulullah ﷺ.
ADVERTISEMENT
Pasang Iklan ?Klik Disini